Misteri Dentuman Pagi Hari yang Ramai Dicuatkan

misteri dentuman pagi hari

Misteri Dentuman Pagi Hari – Pagi ini warganet dikagetkan dengan dentuman keras yang kemudian merajai twitter dengan cuitan lebih dari 52 juta cuitan warga. Dentuman yang terjadi berulang kali dari jumat malam 10 April 2020 hingga Sabtu dini hari 11 april 2020 terasa di beberapa kota seperti Bogor, Jakarta, Tangerang, dan Depok.

Dentuman yang masih menjadi misteri ini diduga merupakan dentuman letusan Gunung Anak Krakatau yang meletus sejak jumat malam pukul 22.00 wib. Banyak warga yang merasakan dentuman dengan suara jelas pada tengah malam. Di antara mereka merasakan ketakutan karena bunyi yang menyeramkan, tulis seorang warga.

Dentuman yang terdengar hingga dini hari ini begitu jelas terasa di daerah Serang yang dikabarkan oleh beberapa warganet. Beriringan dengan dentuman, juga ramai dicuitkan terkait pemberitaan tsunami sebanyak 156.000 hingga gempa dengan 10.700 cuitan. Namun, Pusat Vulaknologi Mitigasi dan Bencana Geologi menegaskan jika dentuman bukan berasal dari Anak Gunung Krakatau.

Hal tersebut seperti yang dituliskan karena petugas yang berada di sana tak merasakan dan mendengar adanya letusan kecil. Erupsi hanya terjadi pada Jumat malam sekitar jam 21.58 WIB. Hal tersebut membuat level gunung tersebut meningkat menjadi level waspada atau level II.

Dentuman Dini Hari yang Merupakan Fenomena Skyquake

Setelah banyak warganet yang mengaitkan dengan Anak Gunung Karakatau di Selat Sunda, fenomena ini juga dikaitkan dengan fenomena skyquake. Skyquake sendiri merupakan karakteristik suara yang tak bisa dijelaskan berasal dari langit. Hal ini juga pernah dilaporkan oleh beberapa negara yang melaporkan adanya dentuman misterius dengan suara menyeramkan tak seperti biasanya.

Fenomena satu ini biasanya terjadi karena adanya aktivitas, seperti suara mesin pesawat atau pun suara dari ledakan meteor di bagian atmosfer saja. Akan tetapi, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa suara dentuman itu berasal dari alam, seperti gelombang laut, gempa bumi, suara elektromagnetik dari aurora, hingga sura dari radiasi.

Seperti yang dijelaskan oleh pihak BMKG, dentuman tidak berasal dari aktivitas gempa tektonik dari Anak Gunung Karakatau malam tadi. Pihak berwenang tersebut telah melakukan pemantauan dan tidak mendapat aktivitas gempa tektonik yang dapat memicu suara dentuman tersebut di sekitar Jakarta, Banten, hingga Jawa Barat.

Dentuman tak Berkaitan dengan Fenomena Gunung Api

Dentuman yang kerap didengar oleh warga ternyata tak berasal dari aktivitas tektonik gunung api. Hal ini telah disebutkan oleh pihak BMKG karena tak tercatat di pos pemantauan. Letusan yang terdengar juga tergolong kecil dan tidak bersifat eksplosif, melainkan hanya semburan belaka. Pada tipe ini biasanya suara yang terdengar hanyalah desisan.

Terkait gempa tektonik hanya terjadi pada pukul 22.59 WIB dengan magnitude sebesar 2,4. Pusat gempa tercatat pada titik105,14 bujur timur dan 6,66 lintang selatan (LS). Lebih tepatnya pusat ini berada pada laut dengan jarak 70 km di arah selatan barat daya dengan kedalaman 13 km.

Baca Juga: Fenomena Keindahan Supermoon Ditengah Wabah Corona

Kesaksian Warga Sekitar

Banyak warganet yang remain membicarakan letusan Gunung Anak Krakatau yang menurut mereka ada kaitan dengan suara dentuman tersebut. Dentuman tersebut terdengar hingga Kota Bogor sekitar pukul 02.30. Namun, banyak warga yang awalnya hanya mengira pertanda akan turunnya hujan. Banyak warga yang mengaku dentuman terdengar jelas di daerah Bogor. Sehingga banyak yang mengaitkan dengan kejadian hujan dini hari. Dentuman ini masih menjadi misteri sehingga semakin banyak warga yang mencuitkan melalu twitter. Selalu pantau informasi terbaru dari BMKG yang selalu memberikan informasi akurat untuk mengurangi rasa khawatir yang terus merebak.

Written by Pejoang
Blog pejoang dibuat untuk tujuan memberikan informasi tentang apa saja yang bermanfaat dan hal positif yang mengulas tentang ilmu pengetahuan, bisnis, teknologi, travel, sosial, dan hiburan. Profile

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *